Berita

Informasi terkait digitalisasi aksara Nusantara.

Didukung PANDI: Kemenag Akan Gelar Kongres Digitalisasi Aksara Pegon

Para peserta dan narasumber Workshop Standardisasi Aksara Pegon, 20-21 April 2022 ()

Kementerian Agama akan menggelar Kongres Digitalisasi Aksara Pegon. Rencana ini dibahas bersama dalam pertemuan pra kongres yang digelar Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ditjen Pendidikan Kemenag, di Kota Cirebon.

Giat ini melibatkan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan Perwakilan Pegiat Aksara Daerah. Pra kongres membahas sejumlah langkah-langkah nyata dalam mendigitalisasikan Aksara Pegon agar bisa hadir di ranah digital. Sehingga, generasi mendatang tetap bisa mengenal serta menggunakan Aksara Pegon dalam rutinitas pendidikan maupun digital mereka.

Direktur PD Pontren Waryono mengatakan bahwa kegiatan inovasi digitalisasi akan sangat berdampak positif bagi kalangan santri.  "Dalam hal digitalisasi Aksara Pegon ke depan, diperlukan konsistensi bagi kita dan rutin menyelenggarakan program yang berkesinambungan untuk terus menjaga tujuan, agar tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata," ujarnya di Cirebon, Kamis (21/4/2022).

Pengguna terbesar Aksara Pegon di Indonesia adalah kalangan akademisi atau santri-santri yang ada di Pesantren. Namun, saat ini penggunaannya masih dilakukan dengan cara menulis manual.

"Karena mayoritas pengguna Aksara Pegon dari kalangan santri, maka diperlukan inovasi-inovasi program. Ini perlu diperhatikan terkait ketetapan, baik itu cara membaca dan bentuk varian font," terang Staf Ahli Menag bidang Hukum dan HAM, Abu Rokhmad.

Kegiatan persiapan pra kongres Aksara Pegon dihadiri juga para Pegiat Aksara. Forum ini menyepakati bahwa salah satu cara agar digitalisasi Aksara Pegon dapat terwujud diperlukan beberapa tahapan, yaitu: melakukan forum diskusi dan menetapkan standarisasi varian rasm dan font (khot), tata letak papan tombol dan transletasi, setelah itu mendaftarkannya agar dapat digunakan dalam dunia digital dengan berbagai macam perangkat.

Setya Amrih Prasaja, perwakilan Pegiat Aksara Jawa dan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan bahwa perlu diperhatikan penulisan dan cara bacanya, agar tidak terjadi salah paham dalam penerapannya. "Digitalisasi Aksara Pegon merupakan sebuah Inovasi yang sangat baik dan menjadi salah satu acuan koreksi untuk Aksara Jawa, namun perlu juga diperhatikan terkait penetapan cara baca, jenis karakter font yang digunakan, agar tidak terjadi salah paham,” terangnya.

Heru Nugroho selaku Wakil Ketua PANDI menyampaikan bahwa Aksara Pegon sangat dekat dengan kalangan Pesantren. "Dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, digitalisasi perlu dilakukan agar memudahkan santri-santri dalam kegiatan belajar mereka," tandasnya.

Tulisan Lainnya


September Ini Unicode Aksara Kawi Segera Rilis

Ada kabar menggembirakan terkait digitalisasi aksara nusantara. Aksara Kawi akan segera masuk ke dalam standar Unicode. Hal ini berarti, akan ada delapan aksara nusantara yang memenuhi standar Unicode.

Pengumuman Pemenang Lomba Kaligrafi Aksara Nusantara

Para juri hanya mengamati gambar, sedangkan nama pembuat karya baru dimunculkan oleh panitia setelah juri memutuskan para pemenang. Setelah menelaah, mencermati, dan menimbang karya-karya peserta, para juri memutuskan pemenang sebagai berikut.

Lomba Kaligrafi Aksara Nusantara (Q&A)

Lomba ini dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia dari semua kalangan, diselenggarakan oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bekerja sama dengan Yayasan Kebudayaan Rancagé. Berikut adalah pertanyaan yang sering diajukan kepada panitia.

Aksara Nusantara Diwacanakan jadi Bagian TKDN Perangkat Digital

Ini sebagai tindak lanjut penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) terhadap Font, Papan tombol, Transliterasi Aksara Jawa, Sunda dan Bali. Upaya mendorong TKDN Aksara Nusantara pada perangkat digital

Pendaftaran Aksara Kawi ke Unicode

Dengan masuknya Aksara Kawi ke Unicode kemudian menjadi peluang untuk revitalisasi Aksara Kawi di dunia digital yang akan didukung penggunaannya melalui SNI.

Aksara Kawi dan Pegon Segera Dapat SNI, PANDI Siap Daftarkan IDN ke ICANN

Kedua aksara tersebut sudah diusulkan melalui website sispk.bsn.go.id di mana saat ini dalam tahap proses publikasi oleh BSN untuk menjaring pendapat masyarakat. Selanjutnya akan diajukan ke KKPS untuk rekomendasi penetapan menjadi PNPS.