![](https://merajutindonesia.id/dl_files/berkas/md-mimdan_a523mqc9.jpg)
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) terus berupaya mendigitalisasi aksara daerah. Untuk semakin mengukuhkan niatan tersebut, Pandi kali ini berkolaborasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia).
Ketua Pandi Yudho Giri Sucahyo menjelaskan bahwa pihaknya saat ini gencar melakukan kegiatan digitalisasi aksara daerah untuk didaftarkan ke Unicode. Setelahnya, baru bisa didaftarkan sebagai Internationalize Domain Name (IDN) ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) sebagai bentuk digitalisasi aksara nusantara.
Kepada PPI Dunia lewat Penutupan Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia Seluruh Dunia (PPI Sedunia) yang dilaksanakan secara daring, Yudho mengajak untuk menyukseskan digitalisasi aksara daerah yang merupakan warisan leluhur bangsa Indoensia, sehingga gaungnnya bisa sampai ke berbagai penjuru dunia.
“Saya mengajak PPI Dunia untuk sama-sama memasifkan dan gotong royong dalam rangka kegiatan ini,” ucapnya.
PPI Dunia telah menggelar rangkaian Simposium Internasional 2020 yang terdiri dari Webinar online, Talkshow dan puncaknya adalah pemilihan koordinator PPI Dunia. Hasilnya, Choirul Anam terpilih jadi koordinator baru periode 2020-2021 menggantikan Fadlan Muzakki yang menjabat di era sebelumnya.
Anam menuturkan program Merajut Nusantara yang digalakan Pandi sejalan dengan program yang diproyeksikan olehnya pada kepengurusan PPI Sedunia kali ini, yaitu Diplomasi Budaya.
“Maksudnya kita memperkenalkan tidak hanya bahasa, budaya, keindahan tapi juga hal-hal yang bisa mendorong masyarakat dunia bisa mengenal Indonesia. Ini menjadi tugas PPI Dunia karena kita menjadi diplomat budaya,” terangnya.
“Ke depan kita akan melakukan kolaborasi yang lebih baik, apa dan bagaimana yang bisa didukung merajut Nusantara untuk mendunia. Saat ini rekan-rekan PPI memperkenalkan aksara asli indonesia melalui Merajut Nusantara yang digagas oleh Pandi agar Indonesia dikenal oleh dunia sebagai negara yang memiliki keberagaman budaya,” tutupnya.